Sleep apnea adalah ketika terjadi henti napas saat tidur. Pada kondisi itu, tidak ada napas selama kira-kira 20 detik. Sekitar 40 persen orang dengan gangguan jantung umumnya punya sleep apnea.
dr Isman melanjutkan, sleep apnea dibagi menjadi tiga yakni sleep apnea sentral, obstruktif dan kompleks. Sleep apnea sentral adalah ketika aliran udara pernapasan dan gerakan dada berhenti akibat gangguan saraf otonom.
Kemudian sleep apnea obstruktif adalah saat ada sumbatan jalan napas, yang biasa terjadi di mulut atau kerongkongan. Sementara sleep apnea kompleks yaitu gabungan antara kedua kondisi tersebut. Jika seseorang diketahui memiliki riwayat stroke atau gangguan jantung, maka sleep apnea menjadi salah satu risiko yang harus diwaspadai. Terutama jika orang tersebut sering mendengkur saat tidur.
Harvard University membuat sistem scoring atau penskoran untuk menilai apakah seseorang berisiko sleep apnea. Dinilai berapa kali ia mendengkur saat tidur, apakah dengkurannya kencang, apakah mengganggu istri/suami, dilihat juga lingkar lehernya, riwayat penyakit lainnya. Kalau skornya tinggi, dicurigai sleep apnea.
Jika diketahui pasti bahwa orang tersebut berisiko sleep apnea, maka biasanya dokter akan merekomendasikan orang tersebut untuk menurunkan berat badan (jika kegemukan) dan dipasangkan CPAP atau Continuous Positive Airway Pressure.
CPAP adalah alat untuk meniupkan oksigen ke dalam hidung saja atau ke dalam hidung dan mulut. Udara bertekanan positif ini akan mencegah tenggorokan menutup dan meredakan gejala-gejala yang muncul akibat sleep apnea.
Sumber: http://health.detik.com/read/2016/01/19/143211/3121880/763/sleep-apnea-ketika-napas-mendadak-berhenti-saat-tidur
dr Isman melanjutkan, sleep apnea dibagi menjadi tiga yakni sleep apnea sentral, obstruktif dan kompleks. Sleep apnea sentral adalah ketika aliran udara pernapasan dan gerakan dada berhenti akibat gangguan saraf otonom.
Kemudian sleep apnea obstruktif adalah saat ada sumbatan jalan napas, yang biasa terjadi di mulut atau kerongkongan. Sementara sleep apnea kompleks yaitu gabungan antara kedua kondisi tersebut. Jika seseorang diketahui memiliki riwayat stroke atau gangguan jantung, maka sleep apnea menjadi salah satu risiko yang harus diwaspadai. Terutama jika orang tersebut sering mendengkur saat tidur.
Harvard University membuat sistem scoring atau penskoran untuk menilai apakah seseorang berisiko sleep apnea. Dinilai berapa kali ia mendengkur saat tidur, apakah dengkurannya kencang, apakah mengganggu istri/suami, dilihat juga lingkar lehernya, riwayat penyakit lainnya. Kalau skornya tinggi, dicurigai sleep apnea.
Jika diketahui pasti bahwa orang tersebut berisiko sleep apnea, maka biasanya dokter akan merekomendasikan orang tersebut untuk menurunkan berat badan (jika kegemukan) dan dipasangkan CPAP atau Continuous Positive Airway Pressure.
CPAP adalah alat untuk meniupkan oksigen ke dalam hidung saja atau ke dalam hidung dan mulut. Udara bertekanan positif ini akan mencegah tenggorokan menutup dan meredakan gejala-gejala yang muncul akibat sleep apnea.
Sumber: http://health.detik.com/read/2016/01/19/143211/3121880/763/sleep-apnea-ketika-napas-mendadak-berhenti-saat-tidur
0 komentar:
Posting Komentar