10.30.00
0
Cupang ( Betta sp.) adalah ikan air tawar yang habitat asalnya adalah beberapa negara di Asia Tenggara, antara lain Indonesia, Thailand, Malaysia, dan Vietnam. Ikan ini mempunyai bentuk dan karakter yang unik dan cenderung agresif dalam mempertahankan wilayahnya. Di kalangan penggemar, ikan cupang umumnya terbagi atas tiga golongan, yaitu cupang hias, cupang aduan, dan cupang liar. Ikan cupang adalah salah satu ikan yang kuat bertahan hidup dalam waktu lama sehingga apabila ikan tersebut ditempatkan di wadah dengan volume air sedikit dan tanpa adanya alat sirkulasi udara (aerator), ikan ini masih dapat bertahan hidup.



Cupang atau keluarga Betta merupakan golongan anabantoid, yaitu golongan ikan yang dapat bernafas dengan mengambil udara langsung dari atmosfer. Hal ini dimungkinkan karena ikan ini memiliki perangkat tambahan pada insangnya yang disebut labirin yang berfungsi sebagai paru-paru. Insangnya sendiri tidak berkembang dengan baik sehingga mereka tidak mampu mengambil oksigen dari air. Di alam, mereka kerap dijumpai pada genangan-genangan air dangkal berlumpur dengan kadar oksigen terlarut sangat rendah.

Mereka juga sering dijumpai pada areal persawahan atau lokasi-lokasi lain yang mirip dengan keadaan seperti itu. Dalam pemeliharaan, dianjurkan agar udara diatas akuarium bersuhu kurang lebih sama dengan suhu air untuk menghindari ikan yang bersangkutan sakit. Keluarga cupang mempunyai bentuk morfologi tubuh yang khas. berbagai variasi bentuk bisa terjadi, bahkan pada beberapa varietas cupang hias morfologinya sering tampak berbeda cukup jauh dari morfologi dasarnya, terutama dalam hal tampilan sirip-siripnya.

Cupang hias dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :

  1. Halfmoon (setengah bulan), cupang jenis ini memiliki sirip dan ekor yang lebar dan simetris menyerupai bentuk bulan setengah. Jenis cupang ini pertama kali dibudidaya di Amerika Serikat oleh Peter Goettner pada tahun 1982.
  2. Crowntail (ekor mahkota) atau serit, cupang jenis ini pertama kali dibudidayakan oleh seorang peternak cupang yang tinggal di daerah Jakarta Timur, pada tahun 1998. Ciri utamanya adalah sirip dan ekornya yang menyerupai sisir sehingga di namakan serit.
  3. Double tail (ekor ganda)
  4. Plakat Halfmoon
  5. Giant (cupang raksasa), cupang jenis ini merupakan hasil perkawinan silang antara cupang biasa dengan cupang alam, cupang jenis ini ukurannya bisa mencapai 12 cm.

Jikalau anda penggemar atau penghobi ikan hias, cobalah membudidayakan ikan cupang sebagai alternatif penghasilan tambahan atau penghasilan sampingan. Karena modal yang dibutuhkan dalam pembudidayaan ikan cupang tidaklah besar, anda hanya mengeluarkan modal sebesar Rp. 5.000.- s/d Rp. 10.000,- untuk sepasang ikan cupang, sebagai indukan.

Sebagai wadah tempat ikan atau aquariumnya, anda bida memanfaatkan bekas botol air kemasan yang tentunya anda bisa mendapatkan dengan mudah di sekitar lingkungan rumah anda. Untuk makanan ikan cupang tidaklah memerlukan makanan ikan yang mahal-mahal, cukup carikan nyamuk mati, jentik-jentik nyamuk atau sisakan beberapa serat daging dari lauk pauk yang kita makan sehari-hari. Apalagi kalau anda bisa menghasilkan ikan cupang kualitas aduan, kontes atau bahkan kualitas ekspor. Anda bisa mendapatkan ratusan ribu rupiah per ekor.

Bettas adalah ikan yang sangat aktif. Mereka adalah ikan yang memiliki penglihatan dan respon cukup baik. Apabila kita akan memberikan makan, ikan ini langsung meluncur kepermukaan menunggu makanan tersebut. Ikan cupang sangat teritorial dan membutuhkan tempat untuk bersembunyi , sekalipun tidak ada ancaman . Mereka akan berdiam di tanaman atau ceruk berbatu dan menjadi sangat posesif.

Karena sifat agresif spesies ini, tankmates harus dipilih dengan hati-hati, dan dua jantan. Ikan Cupang tidak boleh disimpan dalam aquarium yang sama kecuali mereka dipisahkan oleh dinding pembatas . Sebagai aturan umum, cupang jantan tidak dapat ditempatkan bersama-sama. hal ini hanya dimungkinkan apabila dua ekor cupang jantan ditaruh di akuarium yang besar dan diberikan tanda teritori berupa batang kayu, bebatuan atau tanaman air. Sehingga mereka menjaga daerahnya masing masing. Namun, hal ini sangat berisiko karena sifat teritorial alami cupang jantan. Percobaan seperti ini bisa menghasilkan kematian pada salah satu ikan cupang jantan. Di alam liar cupang jantan tidak bertarung sampai mati, karena cupang yang kalah akan lari ke daerah yang aman untuk bersembunyi. Tetapi di dalam aquarium hal tersebut menjadi berbeda karena ikan yang kalah akan terus dikejar dan di hantam bahkan sampai mati karena tidak ada tempat persembunyian.

Untuk memaksimalkan umur ikan dan memastikan kelangsungan hidup mereka, mereka harus selalu disimpan dalam aquarium berukuran sesuai. Sebagai aturan praktis, untuk setiap inci ikan harus ada setidaknya empat liter air dalam tangki tersebut. Bettas idealnya harus disimpan dalam tangki 40 L terfiltrasi atau lebih dan diperlakukan seperti ikan hias air tawar lainnya. Meskipun kondisi ini sangat ideal, dengan perawatan yang tepat dan filtrasi yang baik maka ikan cupang dapat bahagia disimpan dalam tangki yang lebih kecil.

Karena ikan cupang berasal dari sawah dari Asia Selatan dan tenggara, mereka biasanya berkembang dalam kondisi agak mirip dengan asal-usul mereka. Di alam liar, ikan cupang mendiami wilayah perairan bergerak lambat, termasuk dataran banjir dan sawah, pada suhu 24-30 ° C. Tingkat suhu harus digunakan dalam akuarium. Tingkat pH harus berkisar antara 6,5 dan 7 ( sedikit asam ).



Sumber:
http://hewanpedia.com/ikan-cupang-betta-sp
http://www.greenfishindonesia.com/2013/11/cupang-half-moon.html

0 komentar:

Posting Komentar